Sebanyak 11 orang petani dari 8 Kecamatan di Kabupaten Ende mengikuti pelatihan kerajinan souvenir dan assesoris dari bambu yang berlangsung di Lokasi Pembinaan Kerajinan Industri Rakyat (LOKABINKRA), Jalan Gatot Subroto, Kota Ende. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 14 sampai tanggal 23 Desember 2014.
Bupati Ende, Marselinus Y.W Petu dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Ende, Martinus Satban mengatakan Kabupaten Ende merupakan zona industri kerajinan dan perdagangan di Pulau Flores, dimungkinkan pengembangan berbagai jenis usaha industri kerajinan, baik komoditi lokal maupun antar pulau.
Menurut Bupati Marsel potensi terbesar yang mendukung pengembangan industri dan perdagangan di Kabupaten Ende adalah industri kerajinan yang didukung industri pengolahan pangan lokal, untuk melayani kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
Kondisi tersebut, katanya dapat membuka peluang usaha dengan upaya peningkatan kuantitas dan kualitas produk, juga memperluas pemasaran baik pasar lokal, regional, nasional, bahkan pasar Internasional. Hal ini sesuai dengan pengembangan industri nasional yang diarahkan bagi pengembangan komoditi, terutama komoditi yang berbasis sumber daya alam lokal dan mempunyai peluang pasar maupun yang berdampak pemerataan dan penyebaran terutama industri kerajinan di pedesaan yang memiliki nilai tambah yang besar.
Ia menambahkan salah satu komiditi hasil hutan dan perkebunan di Kabupaten Ende yang sangat menonjol untuk mendukung industri kerajinan bambu, kelapa dan jenis tanaman lainnya yang dapat diolah menjadi berbagai produk industri kerajinan.
“Sehubungan dengan kegiatan pelatihan yang kita laksanakan hari ini, Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Ende sudah menentukan komoditi bambu untuk diolah dan diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk industri kerajinan antara lain lampu hias, tempat kue, tempat tissue, tempat buah, tempat nasi, keranjang dan berbagai produk souvenir lainnya, yang pada akhirnya dapat mendukung peningkatan pendapatan perajin dan masyarakat sekitarnya,” kata Bupati Marsel.
Ia mengharapkan dengan mengikuti kegiatan pelatihan tersebut, peserta dapat mengikuti dengan baik dalam rangka menghasilkan produk industri kerajinan bambu yang berkualitas, sehingga industri kerajinan bambu berhasil ditumbuhkembangkan dan dapat memberikan andil yang besar dalam mewujudkan perekonomian daerah serta nasional yang tangguh, maju dengan orientasi ekonomi kerakyatan,”tegas Bupati Marsel. (Ria-Humas Sekda Ende)