Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Kamis, 10 September 2015

MUSPAS MOMEN REFLEKSI KEGIATAN PASTORAL

Muyawarah Pastoral (Muspas) ke-7 (tujuh) Keuskupan Agung Ende (KAE) merupakan moment untuk mengevaluasi dan merefleksi kegiatan pastoral dalam keuskupan ini secara lebih kritis, lebih tajam, terbuka dan berbasis data.

Uskup Agung Ende, Mgr. Vinsentius Potokota, Pr  mengatakan ini dalam kotbahnya saat mempimpin perayaan
ekaristi kudus mengawali pembukaan kegiatan Musyawarah Pastoral (Muspas) ke VII wilayah Keuskupan Agung Ende di gereja Centrum Paroki Stela Maris Danga Mbay (Senin,7/9).

Menurut Uskup Sensi, menjelang usianya yang ke-30 tahun seyogyanya kegiatan musyawarah pastoral KAE mesti berhasil mengkondisikan atau menampilkan gereja keuskupan agung ini sebagai komunitas-komunita perjuangan yang  memberdayakan dan membebaskan. Tranformasi hidup bergereja dan menggereja  demikian Uskup Sensi, seharusnya sudah bisa membuat gereja tampil lebih dewasa , lebih berpengalaman dan lebih berdampak guna. 

“Apa ini benar, saya tidak mau mendahului proses musyawarah kita.Tetapi pada saat ini ketika kita memulai mengayun langkah bersama-sama segenap umat, yang kita wakili yang selalu kita libatkan dalam proses Muspas dan kita mesti memastikan dengan  inspirasi dan dasar apa proses menjawab  musyawarah umat harus kita gulirkan, dan  dengan inspirasi dan dasar apa kita meminta Tuhan membuka mata kita supaya bisa melihat  dengan sejelas-jelasnya segala sesuatu”, ujarnya. 

Muspas sebagai ajang evaluasi dan refleksi  menurutnya lagi harus tetap dengan keyakinan bahwa Allah dengan hikmah ilahi-Nya akan setia menyertai semua pelaksanaan Muspas ini.
“Dia akan hadir, menguatkan dan memberi inspirasi mengatasi keterbatasan-keterbatasan kita dalam menanggapi berbagai tantangan dan masalah pastoral kedepan dalam keterbatasan kita untuk melihat dan menemukan segala sesuatu yang dibutuhkan”, tambahnya.

Ia juga menegaskan,  semua orang memiliki hak yang sama di mata Allah. Hak untuk dibebaskan dari gurita dan masalah penderitaan hidup, hak untuk menikmati hidup yang sehat dan bahagia. Dan untuk umat Katolik tegasnya lagi, Yesus adalah jaminan untuk kehidupan yang lebih baik dan lebih sehat.

Ia berharap, dalam proses muspas ini, semua peserta bisa menempatkan diri sesuai peran masing-masing dan menghadirkan Tuhan selama muspas ini berlangsung. Sehingga Muspas ini harapnya lagi dapat membawa manfaat bagi karya pastoral khususnya di Keuskupan Agung Ende. (Humas Ende, Helen Mey (eln))