Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Ende, menggelar berbagai kegiatan dalam
rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni. Dua kegiatan penting yang dilaksanakan berupa Upacara Bendera 1
Juni dan Parade Kebangsaan. Kegiatan ini akan dijadikan agenda rutin Pemerintah
Kabupaten Ende. Sebagai agenda rutin peringatan Hari Lahir Pancasila
dilaksanakan karena ada dasarnya. Kabupaten Ende memiliki catatan sejarah
sebagai tempat pengasingan Bung Karno yang kemudian mendapatkan ilham tentang Pancasila. Sebagai
bagian dari sejarah masyarakat Kabupaten Ende harus bangga karena tanpa Ende,
Indonesia tidak akan memiliki Ideologi Bangsa. Atau dengan kata lain seandainya
Bung Karno tidak diasingkan di Kabupaten Ende maka Indonesia tidak memiliki
Idiologi.
Menurut Bupati Marsel, pernyataan yang dikemukakan ini merupakan pernyataan
berani. Tetapi bagaimanapun kita harus berani mengungkapkan dan mengatakan ini
kepada siapa saja bahwa Kabupaten Ende memiliki sejarah penting tentang
pancasila dan berani mengatakan tanpa Ende Indonesia tidak mungkin memiliki
Ideologi. ”Memang harus saya akui bahwa pernyataan yang saya kemukakan bahwa
tanpa Ende, Bangsa Indonesia tidak memiliki Ideologi memang pernyataan yang
berani, tetapi ini harus kita lakukan dan harus berani kita katakan kepada
siapa saja bahwa tanpa Ende Indonesia tidak mungkin memiliki Ideologi, saya
berani katakan ini karena memang Ende punya catatan sejarah tetang
Pancasila”tegasnya.
Bupati meyakini keputusan Pemerintah Hindia Belanda mengasingkan Bung Karno
ke wilayah Kabupaten Ende kemungkinan dengan pertimbangan saat itu bahwa
Kabupaten Ende ini merupakan daerah terpencil dan terisolasi, sehingga sangat
tepat untuk mengasingkan seorang tahanan politik pada wilayah ini. Namun
sekarang ini baru dirasakan masyarakat Kabupaten ini dan menjadi penyadaran
warga bangsa ini bahwa andaikan Bung Karno tidak dibuang di Ende bangsa
Indonesia tidak mungkin memiliki Ideologi.
Bupati menambahkan, Perayaan Peringatan Hari Lahir Pancasila harus dilakukan
di Ende dan upaya yang terus dilakukan
adalah mendorong sampai masuk kepada konsep nasional sehingga bisa saja
kedepannya menjadi perayaan nasional yang dilakukan secara terpusat di Ende. (Humas Ende/Helen Mei eln)