“Perjuanganku lebih mudah karena
melawan penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangasamu
sendiri” kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani
saat bertindak sebagai Inspektur Upacara pada Peringatan Hari
Kebangkitan Nasional ke-107 (Kamis,
20/5/15) di Lapangan Pancasila. Pernyataan Menko Puan ini mengutip pidato
Presiden Soekarno pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Tahun
1949.
Menurut Puan Maharani, apa yang telah diingatkan Presiden Soekarno saat itu dalam pidatonya, kini tengah dirasakan Bangsa Indonesia. Saat ini bangsa Indonesia kata Puan menghadapi berbagai kesenjangan kepentingan, pendidikan, ekonomi, sosial, dan kesenjangan pembangunan. Bebagai kesenjangan ini kata Puan, telah menciptakan pengelompokan masyarakat berdasarkan zona nyamannya masing-masing dan mempertahankan kepetingan masing-masing.
Ia menuturkan, saat ini semakin tergerusnya semangat Kebersamaan dalam
gotong royong. Gotong royong dimaknai dan diberi ruang hanya pada saat kegiatan
bhakti sosial. Gotong royong dalam politik, perekonomian dan dalam pembangunan
demikian Puan, semakin hilang dalam pusaran ekonomi pasar bebas, liberisasi
politik dan pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi semata.”kita harus akui saat
ini nilai-nilai gotong royong mulai hilang,gotong royong hanya dimaknai pad
saatkegiatan bhakti sosial”ujarnya.
Peringatan Harkitnas ini menurut Puan lebih lanjut, hendaknya menjadikan
warga bangsa mawas diri dan mengingatkan
kembali tujuan bernegara yang
sebenarnya. Ia menambahkan, menghadapi
tantangan pembangunan bangsa dan negara tersebut, Pemerintah telah bertekad dan
menetapkan strategi pembangunan ke depan adalah melalui Jalan Trisakti yaitu
jalan untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong.
Jalan Trisakti
tersebut demikian
Puan, maka
pemerintah juga telah menetapkan 3 norma pembangunan yaitu bahwa Pembangunan
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat, mengatasi ketimpangan dan
meningkatkan produktifitas kelompok masyarakat menengah kebawah serta pembangunan tetap menjaga daya
dukung lingkungan dan ekosistem. (Humas Ende/Helen mei (eln))