Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Jumat, 22 Mei 2015

REVOLUSI MENTAL ROMBAK CARA BERPIKIR, CARA BERJUANG, DAN CARA HIDUP



Rintangan terhadap revolusi bersumber pada corak berpikir dan bertindak yang bertolak belakang dengan semangat kemajuan. Untuk mengatasi rintangan tersebut Bung Karno menyerukan perlunya “Revolusi Mental. Esensi revolusi mental yang digagas Bung Karno adalah perombakan cara berpikir, cara berjuang, dan cara hidup agar selaras dengan semangat kemajuan dan tuntutan revolusi nasional.  


Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Puan Maharani mengatakan ini saat menyampaikan sambutan pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-107 (Rabu,20/5/15) di Lapangan Pancasila Ende.

Menurut Puan Maharani, Revolusi Mental yang. disebut Soekarno sebagai “Gerakan Hidup Baru” bertujuan tidak hanya menanamkan rasa percaya diri pada diri sendiri dan kemampuan sendiri, tapi juga  menanamkan optimisme dan daya kreatif di kalangan rakyat dalam menghadapi rintangan dan kesulitan-kesulitan bermasyarakat dan bernegara.

Puan menuturkan, Revolusi  Mental menurut Bung Karno ini adalah satu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala. Untuk melaksanakan revolusi mental menurutnya, diperlukan keteladan dan kepeloporan.

Ia berharap kepada semua peserta, yang mengikuti Ekspedisi NKRI dan Upacara untuk, menjadi Pelopor gerakan Revolusi Mental dan menjadikannya sebagai “Gerakan Hidup Baru” melalui perubahan Cara Berfikir, Cara Kerja, dan Cara Berperilaku yang memperkuat Kedaulatan, Peningkatan Daya Saing dan Persatuan Nasional dalam Kebhinnekaan. ”Saya sangat mengharapkan kepada semua peserta untuk menjadi pelopor gerakan revolusi mental melalui perubahan cara berpikir, cara kerja dan cara berprilaku yang memperkuat kedaulatan, meningkatkan daya saing dan persauan nasional dalam kebhinekaan”ujarnya.

Ia juga meminta, kepada peserta upacara agar dapat menjadi agen perubahan, menjadi agen pendorong perubahan pikiran, sikap, dan perilaku yang berorientasi pada kemajuan sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa di dunia dengan tetap berlandaskan pada Pancasila dan tiga prinsip dasar Trisakti. (Humas Ende,Florida Afny Londa)