Rintangan
terhadap revolusi bersumber pada corak berpikir dan bertindak yang bertolak
belakang dengan semangat kemajuan. Untuk mengatasi rintangan tersebut Bung
Karno menyerukan perlunya “Revolusi Mental. Esensi revolusi mental yang digagas
Bung Karno adalah perombakan cara berpikir, cara berjuang, dan cara hidup agar
selaras dengan semangat kemajuan dan tuntutan revolusi nasional.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Puan Maharani mengatakan ini saat menyampaikan sambutan pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-107 (Rabu,20/5/15) di Lapangan Pancasila Ende.
Menurut Puan Maharani, Revolusi Mental yang. disebut Soekarno
sebagai “Gerakan Hidup Baru” bertujuan tidak hanya menanamkan rasa percaya diri
pada diri sendiri dan kemampuan sendiri, tapi juga menanamkan optimisme dan daya kreatif di
kalangan rakyat dalam menghadapi rintangan dan kesulitan-kesulitan
bermasyarakat dan bernegara.
Puan menuturkan, Revolusi Mental
menurut Bung Karno ini adalah satu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi
manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali,
berjiwa api yang menyala-nyala. Untuk melaksanakan revolusi mental menurutnya, diperlukan keteladan dan kepeloporan.
Ia berharap kepada semua peserta, yang mengikuti Ekspedisi NKRI dan Upacara untuk, menjadi Pelopor gerakan
Revolusi Mental dan menjadikannya sebagai “Gerakan Hidup Baru” melalui
perubahan Cara Berfikir, Cara Kerja, dan Cara Berperilaku yang memperkuat
Kedaulatan, Peningkatan Daya Saing dan Persatuan Nasional dalam Kebhinnekaan. ”Saya sangat
mengharapkan kepada semua peserta untuk menjadi pelopor gerakan revolusi mental
melalui perubahan cara berpikir, cara kerja dan cara berprilaku yang memperkuat
kedaulatan, meningkatkan daya saing dan persauan nasional dalam
kebhinekaan”ujarnya.
Ia juga meminta, kepada peserta upacara agar dapat menjadi agen perubahan, menjadi agen
pendorong perubahan pikiran, sikap, dan perilaku yang berorientasi pada
kemajuan sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi
dengan bangsa-bangsa di dunia dengan tetap berlandaskan pada Pancasila dan tiga
prinsip dasar Trisakti. (Humas Ende,Florida
Afny Londa)