Sebanyak 20 orang ODHA/OHIDHA di Kabupaten Ende mendapatkan materi tentang
perlindungan sosial dan hukum melalui
kegiatan yang diselenggarakan Dinas
Sosial Propinsi NTT. Kegiatan tersebut
dipusatkan di Hotel Ikhlas Jalan Ahmad Yani dan pelaksanaanya dibuka Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabuaten Ende Martinus
Satban mewakili Bupati.
Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Anna M.M Ivona Beo Killa dalam laporrannya mengatakan, maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah selain untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada ODHA/OHIDHA tentang penularan, pengobatan, pencegahan serta kondisi kasus HIV/AIDS di Kabupaten Ende juga memberikan pemahaman kepada bagaimana cara membuka diri kepada orang-orang dekat serta cara menjangkau dan mendampingi odha.
Disamping itu juga kegiatan ini kata Anna, untuk memberikan pemahaman
bagaimana melatih ketahanan mental sosial mereka dalam menghadapi berbagai
kondisi sakit dan sosial ekonominya serta
bagaiman odha/ohida ini dapat memanfatkan potensi sumber daya alam dan
lokal yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.
Dalam laporannya Ana juga memaparkan data terkait perkembangan jumlah kasus
HIV/AIDS di Propinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Propinsi NTT. Data yang ada
menunjukan bahwa angka kematian akibat HIV/AIDS khusus pada tahun 2013 lalu
cukup tinggi mencapai 21 persen atau 493 kematian.
Ia menuturkan, kondisi riil menunjukan bahwa Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)
dan Orang Hidup Dengan HIV/AIDS(OHIDHA) banyak yang kondisi social ekonominya
memprihatinkan. Keadaan ini akan berakibat langsung maupun tidak langsung
terhadap semakin tingginya angka kematian ODHA.
Lebih lanjut Ia Mengatakan, kebanyakan ODHA/OHIDHA memilih tertutup dan selalu beranggapan bahwa
HIV/AIDS merupakan aib yang merusak nama keluarga, sehingga menyebabkan
sebagian mereka menjadi minder, kurang percaya diri, tertutup, dan sangat
sensitive dan kondisi ini tentunya
berpengaruh secara langsung pada berbagai aktifitas mereka baik aktifitas
sosial kemasyarakatan maupun aktifitas ekonomi, juga disebabkan adanya stigma,
diskriminasi dan salah persepsi dari masyarakat tentang ODHA/OHIDHA itu
sendiri.
Ia menambahkan, Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada
peserta ODHA/OHIDHA menjadi orang yang percaya diri, mudah bergaul, berjuwa
besar, terbuka dan menjadi sumber motifasi dan inspirasi bagi ODHA/OHIDHA yang
lain dalam kehidupan sosial masyarakat. (Humas/Ende/Inggrita
Dewi)