Sejumlah pedagang pasar wolowona mendatangi kantor Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Ende untuk melakukan tatap muka dengan pimpinan dan
anggota DPRD (Selasa ,5/5/15).
Dalam tatap muka tersebut para
pedagang mengeluhkan kondisi pasar
yang belakangan ini sepi pengunjung sehingga bepengaruh pada
penghasilan mereka. Selain itu mereka juga menyampaikan beberapa permintaan
kepada pemerintah Kabupaten Ende khusus penataan kembali lokasi pasar wolowona.
Ketua DPRD Ende, Heri Wadhi, sebelum meminta pendapat ataupun pikiran dari
para anggota dewan juga penjelasan dari pihak pemerintah dalam hal kepala dinas
perindustrian dan perdagangan serta camat Ende Timur kembali membacakan surat
aspirasi pedagang yang memuat 5 (lima) butir aspirasi. Dalam surat aspirasi tersebut
para pedagang meminta pasar wolowona
dibagi atas dua sistem yaitu pasar harian yang dibangun Pemda dan pasar
mingguan yang dibangun oleh swasta. Sementara Penjual pasar harian yang ada di
tengah-tengah pasar yaitu penjual pakaian dipindahkan ke belakang yaitu los
yang telah tersedia. Aspirasi lainnya pedagang meminta penjual sayur dan buah-buahan yang ada di
pasar dipindahkan ke ruang tengah pasar.
Sementara untuk hari Kamis dan Jumat penjual dari desa atau penjual
lainnya diberi tempat pada pasar
swasta bila pasar pemda sudah penuh. Aspirasi
lainnya pedagang meminta kios-kios atau warung yang kosong diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan
tanpa melihat tunggakan pemakai yang lama.
Kepala Dinas Perindusrian dan Perdagangan Kabupaten Ende, Nyo Kosmas saat
memberikan penjelasan mengatakan, selama ini memang pihaknya telah berupaya
melakukan penataan pasar walaupun diakui
masih belum memenuhi harapan para pedagang maupun pemerintah sendiri.
Penataan pasar ini kata Kosmas, belum memenuhi harapan semua pihak karena memang kondisi pasar wolowona memang sudah sangat tidak layak baik dari
sisi bangunan fisik maupun luas wilayahnya atau letak lokasi pasar. Letak Pasar Wolowona yang langsung berada di pinggir jalan negara menurutnya kurang
memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan pada saat pasar ramai.
Ia menambahkan, saat ini Pemerintah Kabupaten tengah mencari lokasi yang
tepat untuk pembangunan pasar mengingat kondisi pasar wolowona yang sudah tidak
layak. Namun untuk sementara para pedagang tetap menggunakan pasar yang ada
sambil menunggu lokasi baru Pasar Wolowona. Untuk itu ia meminta pengertian
dari para pedagang agar tetap menggunakan pasar yang ada dan pihaknya akan melakukan penataan sesuai permintaan
para pedagang, tetapi dengan cara-cara yang baik sehingga tidak ada pihak yang
merasa dirugikan. (Humas Ende/Helen Mei
(eln)