Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Senin, 11 Mei 2015

PELAKU PASAR WOLOWONA DATANGI DEWAN



Sejumlah pedagang pasar wolowona mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat  Daerah Kabupaten Ende  untuk melakukan tatap muka dengan pimpinan dan anggota DPRD (Selasa ,5/5/15).
Kedatangan pedagang ini diterima Ketua DPRD Ende, Herman Yoseph Wadhi  dan sejumlah anggota DPRD di ruang gabungan komisi.

Dalam tatap muka tersebut para  pedagang  mengeluhkan kondisi  pasar  yang  belakangan ini  sepi pengunjung sehingga bepengaruh pada penghasilan mereka. Selain itu mereka juga menyampaikan beberapa permintaan kepada pemerintah Kabupaten Ende khusus penataan kembali lokasi pasar wolowona.

Ketua DPRD Ende, Heri Wadhi, sebelum meminta pendapat ataupun pikiran dari para anggota dewan juga penjelasan dari pihak pemerintah dalam hal kepala dinas perindustrian dan perdagangan serta camat Ende Timur kembali membacakan surat aspirasi pedagang yang memuat 5 (lima) butir aspirasi. Dalam surat aspirasi tersebut para pedagang  meminta pasar wolowona dibagi atas dua sistem yaitu pasar harian yang dibangun Pemda dan pasar mingguan yang dibangun oleh swasta. Sementara Penjual pasar harian yang ada di tengah-tengah pasar yaitu penjual pakaian dipindahkan ke belakang yaitu los yang telah tersedia. Aspirasi lainnya pedagang meminta  penjual sayur dan buah-buahan yang ada di pasar  dipindahkan ke ruang tengah pasar. Sementara untuk hari Kamis dan Jumat penjual dari desa atau penjual lainnya  diberi tempat pada pasar swasta  bila pasar pemda sudah penuh. Aspirasi lainnya pedagang meminta kios-kios atau warung yang kosong  diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan tanpa melihat tunggakan pemakai yang lama.

Kepala Dinas Perindusrian dan Perdagangan Kabupaten Ende, Nyo Kosmas saat memberikan penjelasan mengatakan, selama ini memang pihaknya telah berupaya melakukan penataan  pasar walaupun diakui masih belum memenuhi harapan para pedagang maupun pemerintah sendiri. 

Penataan pasar ini kata Kosmas, belum memenuhi harapan semua pihak karena  memang kondisi pasar  wolowona memang sudah sangat tidak layak baik dari sisi bangunan fisik maupun luas wilayahnya atau letak lokasi pasar. Letak Pasar Wolowona yang langsung berada di pinggir jalan negara menurutnya kurang memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan pada saat pasar ramai. 

Ia menambahkan, saat ini Pemerintah Kabupaten tengah mencari lokasi yang tepat untuk pembangunan pasar mengingat kondisi pasar wolowona yang sudah tidak layak. Namun untuk sementara para pedagang tetap menggunakan pasar yang ada sambil menunggu lokasi baru Pasar Wolowona. Untuk itu ia meminta pengertian dari para pedagang agar tetap menggunakan pasar yang ada dan pihaknya  akan melakukan penataan sesuai permintaan para pedagang, tetapi dengan cara-cara yang baik sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. (Humas Ende/Helen Mei (eln)