Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Selasa, 26 Mei 2015

HIV/AIDS DI NTT MENGKUATIRKAN



Perkembangan kasus HIV/AIDS di Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah pada tahap mengkuatirkan. Sesuai data dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun 1997 sampai Desember 2014 jumlah kasusnya mencapai 3252. Dari kurun waktu 1997 s/d Maret 2013 sebanyak 2351 HIV/AIDS itu artinya selama 21 bulan terjadi peningkatan 901 kasus.

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Leburaya menyampaikan ini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Ende, Marthinus Satban mewakili Bupati di hadapan peserta kegiatan  perlindungan sosial dan hukum bagi korban perdagangan perempuan dan anak dengan sasaran orang HIV/AIDS di Hotel Ikhlas Jalan Ahmad Yani (Selasa 19/5/15).

Menurut Gubernur Leburaya, Data yang ada ini diperoleh dari klinik tempat ODHA/OIHIDHA datang berobat. Ini artinya data ini diketahui hanya dari penderita yang mau berobat, dan belum termasuk penderia yang masih sangat tertutup atau tidak mengetahui kondisi penyakitnya. Bukan tidak mungkin kata Gubernur, data ini akan bertambah bila masyarakat yang berprilaku beresiko dengan kesadarannya mau memeriksakan diri atau melakukan deteksi dini. ”Memang data yang ada ini berasal dari mereka yang mau berobat ke klinik, data ini tidak termasuk mereka yang tidak mau memeriksakan diri dan tertutup atau tidak mengetahui kondisi penyakitnya, dan bukan tidak mungkin data ini akan bertambah bila masyarakat yang berperilaku beresiko  memeriksakan diri”ujarnya.

Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur,kata Leburaya telah berkomitmen  untuk menjangkau ODHA/OIHIDHA dalam upaya rehablitasi sosial melalui kegiatan bimbingan sosial dan dilanjuti dengan bantuan stimulant.

Leburaya berharap, kegiatan bimbingan sosial dan bantuan stimulant ini hendaknya dapat juga diprogramkan pemerintah Kabupaten/kota agar sasaran ODHA/OHIDHA lebih cepat ditangani. Harapan Leburaya ini mengingat keterbatasan sumber daya dari pemerintah Provinsi sehingga tidak bisa menjangkau semua kabupaten/kota.

Ia menambahkan, semakin banyak dan cepat dijangkau lewat program-program di kabupaten/kota dengan sendirinya akan semakin menyebarluaskan informasi tentang HIV/AIDS . Hal ini tentunya berarti ada tindakan pencegahan penambahan orang terinfeksi dan sekaligus membantu merehablitasi secara sosial ODHA/OHIDHA. (Humas Ende/Helen Mei (eln))