Indonesia merupakan negara penuh berkah dan memiliki alam yang subur dengan
sederetan kekayaan alam. Dengan kondisi yang dimiliki ini maka semua komponen
anak bangsa harus menyadari bahwa aset terbesar Indonesia bukan terletak pada
tambang, gas, minyak, hutan maupun segala macam hasil bumi namun aset terbesar
bangsa ini adalah manusia.
Menurut Baswedan, manusia yang terdidik dan tercerahkan adalah kunci kemajuan bangsa. Untuk itu tanggung jawab
anak bangsa sekarang ini adalah bagaimana mengembangkan kualitas manusia. Baswedan meminta komponen bangsa untuk berkonsentrasi pada peningkatan dan
pengembangan kualitas manusia dan tidak mengikuti jalan berpikir kolonial yang
terfokus hanya pada kekayaan alam tanpa memperhatikan pengembangan kualitas
anak bangsa.
Pengembangan kualitas manusia demikian Baswedan, harus dikerjakan dan
dilaksanakan sebagai sebuah gerakan bersama. Gerakan ini melibatkan semua komponen bangsa untuk ikut
peduli dan saling mendukung guna memajukan kualitas manusia Indonesia lewat
pendidikan.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional ini kata Baswedan, menjadi amat relevan
untuk mengingatkan kembali tentang karateristik pendidik dan suasana
pendidikan. Peringatan Hasdiknas ini katanya lagi tidak bisa dilepaskan dari
sosok Ki Hajar Dewantara yang pada masanya menyebut sekolah sebagai taman dan
merupakam tempat belajar yang menyenangkan.
Pada peringatan Hardiknas ini, Baswedan mengajak semua komponen bangsa
untuk mengembalikan semangat Ki Hajar Dewantara bahwa sekolah harus menjadi
tempat belajar yang menyenangkan. Sebuah wahana belajar yang membuat para
peserta didik menjadi insan berkarakter pancasila.
Bupati Ende, Marselinus Y. W. Petu sebelum membacakan sambutan tertulis
Menteri dihadapan peserta upacara yang sebagian besar adalah peserta didik
mengatakan, pendidikan adalah sebuah investasi jangka panjang yang membutuhkan
waktu 18 tahun. Apabila selama kurun waktu tersebut setiap peserta didik
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan mengisi hal-hal positif khususnya
peningkatan kualitas dan ketrampilan diri, maka output yang dhasilkan akan
benar-benar berkualias dan mampu berkompetisi. ”Jadi harus diingat bahwa pendidikan
adalah investasi jangka panjang. Butuh waku 18 tahun menyelesaikannya. Untuk
itu kalian harus mengisinya dengan hal-hal yang positif bagi pengembangan diri
kalian sehingga setelah selesai pendidikan kalian benar-benar berkualias dan
mampu berkompetisi”ujarnya. (Humas
Ende/Helen Mei (eln) )