Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Jumat, 20 April 2018

PEMENUHAN GIZI MASIH JADI TANTANGAN

Permasalahan pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak masih menjadi tantangan bagi Indonesia, termasuk bagi kita di Kabupaten Ende. Untuk mengatasinya diperlukan usaha bersama lintas sektor, lintas disiplin ilmu serta seluruh komponen masyarakat agar derajat gizi dan kesehatan anak Ende bisa semakin baik di masa mendatang dan persoalan gizi anak bisa teratasi.
Pejabat sementara (PjS) Bupati Ende, Drs. Obaldus Toda mengatakan ini  dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kornelis Wara, S. Sos pada Pembukaan Sosialisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)  Program Gizi Bidang Kesmas Tingkat Kabupaten Ende di Aula Stipar Atmareksa Ende, Jln. Gatot Soebroto, Selasa (17/4).

Menurut Pjs Bupati, harus dipahami bersama bahwa penyebab gizi kurang dan gizi buruk bukan semata karena tingkat ketersediaan pangan di masyarakat atau keluarga yang rendah atau melimpah, akan tetapi juga karena faktor pengetahuan, ketrampilan yang tidak memadai dalam mengatur pola makan dan mengetahui kandungan gizi dalam makanan.Disamping itu  Menurut Obaldus Toda pengaruh gender, budaya keluarga dan mitos yang berkembang di masyarakat turut memberikan andil dalam menciptakn kebiasaan makan dan pemberian makan keluarga kepada anggota keluarga khususnya ibu dan anak.

Jelasnya, dalam sistem budaya tertentu, makanan bukan hanya dipandang sebagai hasil organik dengan kualitas biokimia yang secara fisiologis berfungsi untuk mempertahankan hidup, namun juga memiliki makna sosial budaya yang diakui, dianut dan dibenarkan oleh masyarakat.

Adanya kegagalan dalam memaknai hubungan antara makanan dan kesehatan menjelaskan mengapa permasalahan gizi termasuk termasuk gizi buruk masih terjadi di tempat-tempat dengan kecukupan makanan.


Tambahnya,  dalam mengatasi permasalahan tersebut, dengan menyebarkan informasi tentang permasalahan gizi yang dihadapi bangsa dan daerah ini, memberikan pemahaman yang benar tentang asupan gizi yang tepat bagi ibu hamil dan balita serta mengembangkan pemahaman budaya makan yang tepat bagi tumbuh kembang balita serta mengikis budaya dan mitos yang dianggap m bisa mengganggu upaya perbaikan gizi masyarakat.(Humas Ende/ Helen Mei (eln))