Nusa Tenggara Timur merupakan daerah terbelakang dan termiskin yang sulit mengakses informasi dan komunikasi karena itu FIRD bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ende dan CIS Timor melalui program Perpu seru yang didukung coca cola Foundation (CCF) bersama Melinda Gates Foundation berusaha meningkatkan kapasitas pengelolaan perpustakaan berbasis
teknologi, informasi dan komunikasi. Hal ini dikatakan Direktur FIRD Ende, Vinsen Sangu pada saat kegiatan pertemuan lintas pemangku kepentingan (Stakeholders meeting) perpusatakaan, Jumat (13/10/2017) di Aula Ine Pare, Kota Ende.
“Program Perpu Seru merupakan program yang bertujuan agar menjadikan perpustakaan sebagai pusat belajar dan kegiatan masyarakat berbasis teknologi informasi dan komunikasi serta dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,”katanya.
Selain itu, katanya meningkatkan dukungan kebijakan Pemerintah Daerah dan Desa tentang perencanaan, penganggaran, kelembagaan dan partisipasi para pihak pemerhati perpustakaan yang berkelanjutan dalam mengimplementasi semangat program Perpuseru, serta meningkatkan kapasitas pengelola perpustakan tentang Tekhnologi Informasi dan Komunikasi, kemampuan fasilitasi dan motivasi partisipasi masyarakat Desa, serta mampu mendampingi program Perpuseru ke pedesaan.
“Meski ada forum pemerhati perpustakaan dan meningkatkan jaringan kerja sama dan sasarannya pada pemuda, perempuan dan pengusaha mikro selain itu focus kita dalam upaya meeting stake holders pada sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi.,”ujarnya.
Dikatakan, startegi utama pengembangan perpustakaan dengan melibatkan masyarakat/ Community Engagement, sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga memberi dampak nyata untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat, peningkatan layanan computer & internet untuk memberi akses informasi yang memadai untuk masyarakat serta advokasi & Membangun kemitraan untuk membangun dukungan dan keberlanjutan. (ria humas Ende)
