Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Selasa, 02 Mei 2017

SINKRONISASI DATA, JAWABI TAHUN 2018 DESA BERLISTRIK SERATUS PERSEN

Menjawabi Instruksi Presiden Republik Indonesia saat berkunjung ke NTT pada 28 Desember 2016 di Kupang, tentang Tahun 2018, seluruh desa di NTT harus sudah berlistrik, maka PLN wilayah NTT menggelar sinkronisasi data bagi Kabupaten Ende, Kabupaten Ngada dan Kabupaten Nagekeo. Kegiatan sinkronisasi data ini, dilaksanakan di Hotel Flores Mandiri Ende, Jumad (28/4).

General Manager PT. PLN (persero) Wilayah NTT, Richard Safkaur dalam sesi wawancara kepada media menjelaskan bahwa, tujuan pertemuan sinkronisasi data program seratus persen desa berlistrik di NTT pada tahun 2018 adalah, untuk mengevaluasi kembali data-data yang sudah masuk ke pihak PLN wilayah NTT, untuk disamakan kembali, sehingga dengan adanya kesamaan data bisa dilakukan komitmen bersama untuk pelaksanaan program seratus persen desa berlistrik di NTT.

Dari data sementara yang ada di pihak PLN wilayah NTT, dari total 306 kecamatan yang ada di NTT masih ada 22 kecamatan belum berlistrik dan salah satu kecamatan yang belum berlistrik adalah Kecamatan Detukeli yang ada di Kabupaten Ende. “berdasarkan data survei tanggal 11 ferbruari 2017, dari 3. 289 desa, yang sudah berlistrik 2.073 desa dan masih ada 1. 216 desa yang belum berlistrik. Dan untuk Kabupaten Ende sendiri yang belum berlistrik sebanyak 42 desa, Kabupaten  Ngada 19 desa dan Kabupaten Nagekeo sebanyak 20 desa. Dengan total yang belum berlistrik sebanyak 81 desa di tiga Kabupaten ini,”kata Richard. 

Dijelaskan juga, ada strategi pengembangan yang dilakukan dalam penanganan ketenagalistrikan di NTT adalah; Pertama, Perkuatan Keandalan sistem NTT, yang dilakukan melalui sistem interkoneksi maupun isolated dengan memperhitungkan pemeliharaan dan tingkat gangguan pembangkit  dengan cara; pembangunan pembangkit, transmisi dan gardu induk sesuai RUIPTL 2016-2025; pembangunan pembangkit diesel tersebar pada daerah isolated; pengembangan mobile power plant untuk mengatasi kekuarangan pasokan jangka pendek sekaligus sebagai cadangan strategis nasional.; sinergis pengembangan EBT dan PLTHYbrid dengan program listrik desa 100 5 pada tahun 2018. Kedua, peningkatan elektrifikasi melalui optimalisasi program listrik pedesaan dengan prioritas desa belum berlistrik, kepulauan terluar, lokasi prioritas dan daerah perbatasan. 

Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W Petu, pada kesempatan rapat koordinasi mengatakan, perlu adanya keterbukaan data dalam menyukseskan pelaksanaan seratus persen desa berlitrik di NTT.”kita harap adanya keterbukaan data, berapa kekuatan daya dan unsur pemenuhan kebutuhan listri di NTT yang di sediakan oleh PLN. Ini penting perlu kita ketahui, untuk dapat memuhi semua kebutuhan listri oleh masyarakat di desa-desa.”katanya.

Bupati Marsel menjelaskan, adalah pemahaman yang berbeda antara pemahaman kebutuhan listrik oleh masyarakat dan pemahaman kelistrikan oleh pemerintah.”masyarakat itu pahami listrik itu listrik yang ada kabel dan bertiang yang di aliri oleh PLN. Padahal masih ada program lain untuk pemenuhan kebutuhan listrik desa seperti solarcel dan lainnya. Kondisi ini yang mungkin memperkeruh semuanya dalam menjawab kebutuhan listrik oleh masyarakat,”tegas Bupati Marsel.

Terkait kebutuhan listrik dalam program seratus persen desa berlistrik di Kabupaten Ende, Bupati marsel mengatakan untuk tahun 2017, Kabupaten ende tidak bisa hanya memenuhi 8 desa. “jumlah desa di Kabupaten Ende yang belum berlistrik 48 desa. Oleh karena itu, 8 desa yang di usulkan tidak bisa memuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat. Kami usulkan lagi 2017 sebanyak 25 desa dan sisanya 9 desa di genapi pada tahun 2018, ini menjadi data riil usulan pemerintah kabupaten ende,”pintanya. (roby asra repi-humassetdaende)