Kondisi Kegiatan Belajar Mengajar di SDK Aewora Desa Aewora Kecamatan Maurole, masih jauh dari harapan. Hal itu dikarenakan KBM SDK Aewora hanya memiliki 3 orang guru PNS, satu guru kontrak dan sisanya 11 orang guru honor komite. Pernyataan kondisi KBM dan ketersiaan guru di SDK Aewora di sampaikan oleh Mateus Taro, guru kontrak SDK Aewora kepada Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W. Petu, disela-sela acara Taga Kamba, wujud denda adat kepada mosalaki Dai Ma,u Enga Nanga oleh Mosalaki Ria Bewa Detukeli, di Desa Aewora, Kamis (27/4).
Dikatakan Mateus, untuk SDK Aewora hingga kini masih terdapat sisa pekerjaan fisik sekolah yang belum selesai dikerjakan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2016. Untuk itu dirinya meminta untuk menyelesaikan pekerjaan fisik yang baru diselesaikan sebanyak 40 persen. “kami mohon perhatian pemerintah dalam hal ini bupati ende, untuk memperhatikan kami, selain masalah tenaga pengajar, kami minta sisa pengerjaan fisik sekolah dari dana DAK untuk di lanjutkan pada tahun 2017, sehingga 3 lokal pekerjaan fisik sekolah tersebut dapat diselesaikan pekerjaannya, dan anak-anak siswa bisa menggundakan gedung tersebut untuk kegiatan belajar mengajar,”katanya.
Menjawabi usulan masyarakat yang hadir dalam kegiatan taga kamba Desa Aewora, Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W.Petu mengatakan akan memperhatikan hal tersebut. “saya minta Kabag Organisasi dan Kabag Humas untuk mencatat hal tersebut yakni masalah dana Dak SDK Aewora untuk disampaikan kepada dinas Pdan K untuk di tindaklanjuti di Tahun 2017, sementara itu, untuk tenaga kontrak dna tenaga komite akan menjadi perhatian kami pemerintah. Saya harap tiga orang PNS yang bertugas di SDK Aewora, untuk bekerja maksimal dan tidak hanya memberikan beban tugas yang lebih kepada tenaga kontrak apalagi tenaga komite yang di perbantukan di sekolah. Guru-guru PNS dapat sertifikasi artinya beban itu sudah di bayar lengkap jangan beban di bayar lengkap melalui uang sertifikasi tapi pekerjaan di bebankan kepada guru kontrak dan gru komite,”tegas Bupati Marsel.
Kegiatan taga kamba berlangsung damai dan meriah, prosesi taga kamba diawali dengan prosesi te topo oleh mosalaki lima rua di wilayah Aewora dan mosalaki Detukeli. Sementara itu, penyembelian (taga kamba) dilakukan oleh mosalaki Ria Bewa Detukeli (bapak Matheus) dan Mosalaki Dai Ma,u Enga Nanga (bapak Frans Madhi) dan disaksikan oleh Mosalaki Ulu Beu Eko Bewa (Bupati Ende - Marselinus Y.W Petu).
Kegiatan taga kamba tersebut, selain dihadiri oleh para mosalaki Aewora, mosalaki Detukeli serta Fai Walu Ana kalo (masyarakat), kegitan itu juga dihadiri oleh, Bupati Ende, Ketua TP.PKK Ende, Pimpinan OPD lingkup pemkab Ende, Sekcam Maurole dan Jajarannya, Kapolsek Maurole, Danramil Maurole. (robyasrarepi-humassetdaende)