Bupati Ende Ir. Marselinus Y.W Petu mengingatkan seluruh anak Bangsa Indonesia, secara khusus masyarakat Kabupaten Ende, untuk menjaga komitmen Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Permintaan dan Penegasan Bupati Marsel ini, disampaikan pada saat memberikan sambutan pada Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-109 tingkat Kabupaten Ende, di Halaman Kantor Bupati Ende, Senin (22/5).
“Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ende, saya bersama Drs. H. Djafar H. Achmad, kembali menegaskan komitmen kita terhadap kesatuan NKRI. Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-109 ini, mengingatkan kita semua setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI harus kita jaga sebaik-baik mungkin,”tegas Bupati Marsel.
Dikatakan, untuk saat ini melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme, mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya. Disisi lain, permasalahan ketahanan bangsa secara cultural, seperti kekerasan dan pornografi, juga bermunculan pada generasi generasi yang masih sangat belia.
“ketika berbicara tentang lanskap dunia dalam konteks teknologi digital tersebut, kita juga menghadapi problem baru dalam dunia, dimana kaburnya batas-batas fisik antara domestik dan internasional, potensi pergaulan dan kerja sama saling menguntungkan akibat relasi dengan dunia Internasional tumbuh makin intens, tetapi juga sekaligus makin rendah terhadap penyusupan ancaman terhadap keutuhan NKRI dari luar wilayah negeri ini,”katanya.
Dijelaskan, berdirinya Boedi Utomo sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908 merupakan bagian dari munculnya sumber daya manusia indonesia yang terdidik, memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Dengan tampilnya sumber daya manusia yang unggul inilah semangat kebangsaan nasional dimulai.
Untuk itu, sejak diproklamirkannya kemerdekaan, kita bangsa Indonesia telah berjanji dan berketepatan hati bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam kondisi dan keadaan apapun.
“NKRI adalah negara demokrasi berlandaskan ideologi Pancasila, yang menjungjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hidup di tengah masyarakat. Wilayah NKRI terbentang luas dari Sabang hingg Merauke-Sangir Talaut hingga Pulau Rote, terdiri dari 17.508 pulau, dihuni oleh penduduk sebesar 254,9 juta jiwa dengan 1.331 suku bangsa, 746 bahasa daerah, dengan garis pantai sepanjang 99.093 km persegi, menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia secara konsisten untuk menjaga, melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari gangguan apapun, baik dari dalam maupun dari luar dengan cara menerapkan prinsip dan nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari,”pinta Bupati Marsel.
Bupati Marsel juga mengingatkan akan pentingnya spek kerja nyata, kemandirian, dan karakter sebagai kunci untuk berhasil. “kini bukan saatnya lagi mengedepankan hal-hal sekadar pengembangan wacana yang sifatnya seremonial dan tidak produktif. Kini saatnya bekerja nyata dan mandiri degan cara-cara baru penuh inisiatif, bukan hanya mempertahankan dan membenarkan cara-cara lama sebagaimana yang telah dipraktikkan selama ini. Hanyakarena telah menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan berarti sesuatu telah enar dan bermanfaat. Kita harus membiasakan yang benar dan bukan sekedar membenarkan yang biasa,”ajak Bupati Marsel.
Bupati Marsel juga meminta untuk memangkas segala proses pelayanan birokrasi yang berbelit-belit dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas. “mari bangun proses-proses yang lebih transparan. Mari berikan layanan tepat waktu sesuai jangka waktu yang telah dijanjikan. Karena Proklamator dan Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, pernah menekankan tentang pentingnya membangun karkater bangsa. Menurut beliau "membangun suatu negara, membangung ekonomi, membangun teknik, membangun pertahanan, adalah pertama-tama dan pada tahap utamanya, membangun jiwa bangsa. Tentu saja keahlian adalah perlu, tetapi keahlian saja tanpa dilandaskan pada jiwa yang besar, tidak akan dapat mungkin mencapai tujuannya. Semoga peringatan Hari Kebangkitan Nasional, juga memperbarui semangat Trisakti: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Jika kita konsisten, yakin jalan kemandirian akan membawa bangsa dan daerah ini mengalami kebangkitan dan menjadi bangsa dan daerah yang lebih jaya dan kompetitif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,”pintanya.
Usai Apel, Bupati Marsel melakukan penyerahan hadiah lomba pengelolan taman bacaan terbaik dari perpustakaan desa dan keluran. Penyerhan SK Pensiun, hadiah lomba pidato tingkat SMA dan SMK tingkat Kabupaten Ende, Juara lomba carita untuk SD/MI tingkat Kabupaten Ende. Hadir dalam kegiatan upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-109 tingkat Kabupaten Ende, yakni, unsur Forkompimda Ende, Pimpinana Tinggi Pratama dan Administrator Lingkup Pemda Ende, Jajaran TNI/Polri, para ASN lingkup Pemda Ende, Para Mahasiswa, Pelajar, serta tokoh masyarakat, dan dimeriahkan paduan suara dari SMA Negeri I Ende. (robiasrarepi-humassetdaende).