Bonus demografi menjadi windosw opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan.
Menteri pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Imam Nahrawi mengatakan ini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan
Bupati Ende, Ir. Marselinus Y. W. Petu selaku Inspektur Upacara pada Peringatan hari Ulang tahun Sumpah Pemuda ke-88 Tingkat kabupaten Ende, di lapangan Pancasila Jumat (28/10).
Menurut Menteri PPO, Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa setia 100 penduduk Indonesia terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia. Rasio usia produktif diatas 64 % sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju. “Ini adalah rasio usia produktif terbaik Indonesia yang mulai kita nikmati nanti tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2035”ujar Nahrawi.
Menteri pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Imam Nahrawi mengatakan ini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan
Bupati Ende, Ir. Marselinus Y. W. Petu selaku Inspektur Upacara pada Peringatan hari Ulang tahun Sumpah Pemuda ke-88 Tingkat kabupaten Ende, di lapangan Pancasila Jumat (28/10).
Menurut Menteri PPO, Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa setia 100 penduduk Indonesia terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia. Rasio usia produktif diatas 64 % sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju. “Ini adalah rasio usia produktif terbaik Indonesia yang mulai kita nikmati nanti tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2035”ujar Nahrawi.
Dia mengajak masyarakat Indonesia khususnya generasi muda agar bisa menjadi motor utama perubahan Indonesia. Bonus demografi tuturnya, menjadi kesempatan satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi agar Indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negara-negara besar lainnya. “Di depan kita ada MEA dan perdagangan bebas asia dan dunia, saatnya pemuda Indonesia membangun visi yang besar menatap dunia”ujarnya.(Humas Ende/helen Mei (eln)).