Berdasarkan data Puspendik dalam laporan Neraca Pendidikan Daerah (NPD) Kabupaten Ende tahun 2015 yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia meyebutkan bahwa dari aspek indeks integritas Kabupaten Ende pada Ujian Nasional Tahun 2015/2016 lebih unggul dari Rerata indeks secara nasional dan juga propinsi. Rerata integritas ujian nasional pada tingkat nasional sebesar 63,28, Propinsi 73,12 sedangkan Kabupaten Ende 79,74.
Bupati Ende, Marselinus Y.W. Petu mengatakan ini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Daerah Kabupaten Ende, Agustinus G. Ngasu pada kegiatan Penyerahan Hasil Ujian Nasional (UN) Jenjang SMP/MTS Tahun Pelajaran 2015/2016 di lantai 2 kantor Bupati Jln. Eltari, Jumat (10/6).
Prestasi yang diraih kabupaten Ende ini kata Bupati Marsel Petu, menunjukan bahwa kabupaten Ende telah berhasil mengimplementasikan dimensi sikap dalam format kurikulum 2013 pada kompetensi inti yang meliputi sikap baik spiritual maupun kompetensi sikap sosial.
Untuk pencapaian prestasi ini, Bupati memberikan apresiasi kepada semua stakeholder pendidikan terkhusus bagi para guru juga para siswa peserta ujian nasional yang telah menunjukkan karakter, integritas dan kejujuran.
“terimakasih untuk prestasi ini, kita telah menunjukan karakter kita, integritas kita, kejujuran kita. Prestasi penting, jujur yang utama”paparnya.
Bupati juga mengakui walaupun dari aspek integritas kabupaten Ende unggul dari Propinsi dan Nasional namun dari rerata nilai ujian nasional menunjukan pencapaian kabupaten Ende masih di bawah rata-rata pencapaian propinsi dan nasional. Dimana dari data yang ada rerata ujian nasional untuk tingkat nasioanal sebesar, 61,8, Propinsi 55,4 sedangkan kabupaten Ende 50,1.
Tambahnya, Pencapaian rerata nilai ujian nasional untuk kabupaten Ende sebesar 50,1 ini berbanding lurus dengan hasil yang diperoleh guru pada uji kompetensi guru tahun 2015 pada aspek profesional dan pedagogik sebesar 50,81 dan secara propinsi berada pada peringkat 11 dari 22 kabupaten/kota.
Hasil ini tambahnya lagi, menunjukan adanya korelasi antara pencapaian nilai ujian nasional dan hasil uji kompetensi guru. Guru dengan kompetensi yang baik menurutnya akan menghasilkan lulusan yang baik dan sebaliknya guru dengan kompetensi yang kurang baik akan menghasilkan lulusan yang kurang baik sehingga variabel guru menjadi sangat menentukan mutu pendidikan secara keseluruhan.(Humas Ende/Helen Mei (eln)).