Setelah dipercayakan pimpinannya untuk menjabat Kepala BNI 46 Cabang Ende, sejak Tahun lalu dan saat ini sudah memasuki usia satu tahun dua bulan keberadaannya di Ende ia bertekad membantu pemerintah Kabupaten Ende mengembangkan semua potensi yang ada di wilayah ini guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu potensi yang ia lihat yaitu kerajinan tenun ikat yang rata-rata dikerjakan kaum perempuan. Ia menilai dari corak dan motif tenunan Ende sangat luar biasa. Kepala Bank Negara Indonesia (BNI) 46 Cabang Ende Muhamad Amir mengatakan ini di hadapan masyarakat Roworena Kecamatan Ende Utara, Rabu (2/3).
Menurut Muhamad Amir, saat pertemuan ataupun kegiatan yang dilaksanakan di Jakarta, apabila melihat dan menyaksikan tenunan NTT khususnya Ende ada kebanggan tersendiri, karena memang coraknya yang didominasi warna Kuning dan Coklat sangat luar biasa.
“Jadi saking indahnya corak tenunan Ende, apabila saya ikut pertemuan di Jakarta saya akan dengan bangga mengatakan dan mengakui kalau saya putera Ende, karena memang tenunan Ende sangat luar biasa dan begitu bangganya saya dengan tenunan Ende”ujarnya.
Sejalan dengan yang telah disampaikan Ketua Dekranasda Ende, Mathilda G.I. Petu pihaknya mempunyai semangat yang sama mau membangun Kabupaten Ende ke depan lebih maju lagi sesuai dengan visi besar Bupati Marsel Petu dengan Wakil Bupati Djafar Achmad khususnya di tahun 2016 ini untuk membawa Ende tinggal landas.
Salah satu bentuk dukungan BNI 46 Cabang Ende adalah bantuan modal melalui program CSR yang ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Galeri Tenun Ikat di Kelurahan Roworwena ini.
Ia juga memberi apresiasi khusus kepada pihak pemerintah daerah Kabupaten Ende dan masyarakat yang sampai saat ini telah mendukung keberadaan Bank BNI di wilayah ini sampai bisa berkembang seperti sekarang ini.
Bank BNI sebagai salah satu Bank BUMN yang berorientasi keuntungan tidak semata-mata hanya memikirkan keuntungan. Salah satu tanggung jawab sosial sebagai bank BUMN adalah menyisihkan sebagian keuntungan untuk dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk program CSR seperti bantuan bangunan rumah tenun (galeri tenun ikat) di wilayah ini dengan dana sebesar 100 Juta.
Ia meminta masyarakat melihat bantuan ini sebagai niat tulus dan itikad baik dari pihaknya dan menjadi cikal bakal rumah tenun di Ende lebih besar lagi kedepannya. “Memang bantuan 100 juta ini kecil, tetapi ia minta masyarakat melihatnya sebagai langkah pertama dan jadi cikal bakal rumah tenun ikat yang kedepannya akan lebih besar”janjinya.
(Humas Ende/Helen Mei (eln))