Kerinduan jemaat dan perangkat klasis Flores akan adanya sebuah kantor untuk melayani semua kebutuhan dan urusan jemaat di Klasis Flores terjawab sudah dengan dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan gedung kantor tersebut oleh Ketua Majelis Sinode Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Pendeta Mery Kolimon, Jumat (29/1).
Peletakan batu pertama pembangunan kantor Klasis Flores tersebut selain dilakukan oleh Ketua Majelis Sinode Gereja Masehi Injili Timor juga dilakukan Uskup Agung Ende, Mgr. Vinsesius Poto Kota, Pejabat yang mewakili Kapolres Ende, Kepala Kementrian Agama, Ketua Kalsis Flores Periode 2011-2015, Ketua Klasis Flores Periode 2016-2019.
Ketua Panitia Pembangunan Kantor Klaisis Flores, Yoseph Wongso Setyawan saat menyampaikan laporannya mengatakan, Klasis Flores terbentuk seiring dengan terbentuknya Gereja Masehi Injili sejak Tahun 1947. Secara organisator gerejawi Klasis Flores melayani jemaat GMIT di 9 (Sembilan) Kabupaten sedaratan Flores dan Lembata Klasis terbesar.
Menurutnya, Klasis merupakan perpanjangan tangan dari Majelis Sinode Gereja Masehi Injili Timor dalam rangka pendekatan pelayanan klasikal bagi jemaat-jemaat GMIT di wilayah pelayanan sedaratan Flores dan Lembata. Sejak terbentuknya klasis Flores ini seluruh aktivitas kegiatan pengelolaan pengurusan administrasi jemaat-jemaat dilaksanakan di salah satu ruang pastori rumah pendeta di GMIT Syallom Ende. Atas dukungan jemaat-jemaat se-klasis Flores melalui sidang 4 (empat) tahunan mengusulkan untuk mengadakan sebidang tanah yang diperuntukan bagi pembangunan Kantor Klasis Flores.
Tambahnya, biaya pembangunan untuk Kantor kalsis Flores ini diperkirakan sekitar 1,9 M lebih. Dana ini diperoleh dari kontribusi para jemaat kalsis Flores juga para donatur. Mengingat dana yang dibutuhkan sangat banyak maka ia juga meminta bantuan dukungan dari pemerintah Kabupaten Ende juga ketua Sinode.
“Dana yang kami butuhkan sekitar 1,9 M lebih untuk bangun kantor Klasis Flores ini. Dana tentunya kami dapatkan dari kontribusi jemaat-jemaat se-klasis Flores, bantuan para donatur dan tentunya kami minta dukungan juga dari pemerintah kabupaten Ende, kalau semua mendukung tahun depan mungkin sudah diserahkan gunting untuk peresmian”, pungkasnya ini .
Ia juga menyentil pemberlakuan MEA mulai Desember 2015 yang tentunya berdampak juga bagi masyarakat Kabupaten Ende. Terkait MEA ini ia meminta seluruh komponen masyarakat untuk harus bersatu di segala aspek baik agama, ekonomi, sosial budaya dan juga meningkatkan iman sesuai kepercayaan masing-masing.
“Moment peletakan batu pertama pembangunan Kantor Klasis Flores yang dilakukan oleh tokoh-tokoh agama yang ada diwilayah ini sebagai langkah awal yang baik agar semua komponen masyarakat lebih bersatu. Kalau kita bersatu tidak ada yang bisa melawan”, ujarnya. (Humas Ende/Helen Mei (eln))