Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Kamis, 25 Juni 2015

MODEL PEMBERDAYAAN MENUJU STBM MUTLAK DILAKSANAKAN

Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat merupakan tujuan semua orang. Hal ini mengingat tidak ada satupun manusia di dunia ini yang mau sakit.  Salah satu penyebab seseorang menderita sakit adalah faktor lingkungan yang kurang sehat serta pola hidup bersih yang belum sepenuhnya dipahami masyarakat akan manfaatnya. Untuk itu model pemberdayaan menuju Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menjadi suatu keharusan.

Camat Detusoko, Ignasius B. Kapo menyampaikan ini pada kegiatan Deklarasi STBM Tingkat Kecamatan Detusoko di Desa Dile, (Selasa,23/6/15).

Menurut Camat Ignas Kapo, kegiatan STBM yang melibatkan masyarakat secara penuh terutama dalam hal mengambil inisiatif dan keputusan merupakan kunci utama keberhasilan pelaksanaan STBM pada desa-desa di wilayah kecamatannya. 

Keberhasilan STBM diwilayahnya kata Ignas tidak terlepas dari dukungan penuh pihak Plan Indonesia Perwakilan NTT sebagai mitra dan fasilitator. Dukungan Plan ini katanya lagi, terbukti dengan penandatanganan kesepakatan deklarasi STBM tanggal 4 Nopember 2014 lalu, dan dilanjutkan berbagai kegiatan sosialisasi, dampingan pembentukan tim serta upaya pemicuan serta kesepakatan dari desa dan kelurahan mensukseskan pelaksanaan STBM di wilayah masing-masing.

Ia menuturkan, pelaksanaan deklarasi STBM ini merupakan bukti nyata keseriusan seluruh aparat desa dan masyarakatnya guna mensukseskan program STBM ini, sehingga berbagai persoalan kesehatan sebagai akibat faktor lingkungan yang kurang bersih dan perilaku hidup sehat yang selama ini kurang mendapatkan prioritas penanganan perlahan-lahan dapat diperbaiki.

Ia menambahkan, pemilihan Desa Dile sebagai tempat dilaksanakan kegiatan deklarasi STBM ini, mengingat sejarah desa ini beberapa tahun silam yang pernah mengalami wabah. Sebagai akibat lingkungan yang kurang sehat. “Memang pemilihan Desa Dile sebagai tempat dilaksanakan deklarasi STBM ini melihat dengan sejarah desa ini seperti yang dituturkan para orang tua terdahulu, kalau desa ini pernah mengalami wabah penyakit, karena lingkungan kurang sehat seperti, tempat pemukiman dan tempat pemeliharan ternak  berdekatan dan BAB tidak pada tempatnya, sehingga saat itu rata-rata satu minggu 4 orang meniggal dunia, inilah yang mendasari kami memilih Dile sebagai tempat dilaksanakan deklarasi STBM Tingkat Kecamatan Detusoko”, ujarnya. (Humas Ende/Helen Mey (eln))