Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Rabu, 27 Mei 2015

MARAKNYA INFORMASI BERAS MENGANDUNG PLASTIK,WABUP SIDAK PASAR DAN GUDANG



Maraknya informasi beras mengandung plastik yang belakangan ini ramai diberitakan media massa baik eletronik maupun cetak di seluruh wilayah Indonesia membuat sejumlah pembeli maupun pedagang di Kabupaten Ende resah. 

Menyikapi kondisi ini Wakil Bupati Ende Djafar Achmad melakukan Inspeksi Mendadak (sidak) ke gudang penyimpanan beras milik pengusaha toko dan pasar yang menyimpan dan menjual beras.( Selasa,26/5/15).

Saat melakukan sidak, Wabup Djafar didampingi Kepala Dinas Perindustrin dan Perdagangan Nyo Kosmas, Pihak Bulog Drive Ende, Kepolisian, Kodim, BP.POM, dan sejumlah wartawan baik cetak maupun elektronik.

Saat diminta komentarnya terkait sidak ini, Wabup Djafar mengatakan, sidak di pasar dan gudang beras ini memang sengaja dilakukan mengingat makin maraknya informasi pada sejumlah media massa tentang temuan beras yang mengandung unsur plastik. Sidak ini juga kata Wabup, bermaksud untuk secara langsung melihat apakah Kabupaten Ende juga telah beredar beras yang mengandung unsur plastik yang sangat meresahkan masyarakat.

Wabup Djafar menuturkan, dari hasil sidak pada beberapa tempat baik pasar maupun gudang beras tidak ditemukan adanya beras yang mengandung unsur plastik. Untuk itu sampai saat ini Kabupaten Ende menurut Wabup, masih aman atau bebas dari beras yang mengandung unsur plastik. ”Tadi saya sudah melakukan sidak pada pasar juga gudang yang menyimpan beras, dari setiap sampel yang diujicoba dengan cara manual yaitu beras dimasukan dalam air ternyata dari semua sampel beras tidak ditemukan unsur plastik, jadi Kabupaten Ende masih aman dan bebas dari beras yang mengandung unsur plastik”ujarnya.

Wabub juga menjelaskan, dalam sidak tersebut juga ditemukan adanya kecurangan yang dilakukan pengusaha toko yang mensuplay beras kepada pengecer atau pedagang berasnya lainnya. Modus yang dilakukan pengusaha tersebut, adalah dengan menjual beras yang diproduksi petani di wilayah Flores ini tetapi menggunakan bungkusan atau karung plastik yang dipesan dari Pulau Jawa. Sehingga dengan kemasan dan merek yang bagus tentunya harga yang dijual akan semakin mahal. Kondisi ini tentunya sangat merugikan masyarakat Ende sebagai konsumen. Atas hasil temuan ini Wabup telah meminta pihak Polres yang ikut dalam team sidak untuk melakukan penyelidikan. 

Ketika ditanya apakah hasil temuan pada pengusaha toko ini sudah terkategori unsur penipuan, Wabup menjelaskan ia tidak bisa mengatakan apakan ini sudah terkategori unsur penipuan, tetapi ia serahkan sepenuhnya kepada pihak Polres untuk menyelidiki apakah hasil temuan ini sudah terkategori unsur penipuan atau tidak. ”Saya sekarang tidak bisa langsung katakan apakah hasil temuan ini sudah termasuk unsur penipuan, tetapi saya sudah minta pihak Polres untuk menyelidiki hasil temuan ini. Kalau memang ditemukan adanya unsur penipuan maka tentunya akan ada sanksi bagi pengusaha toko tersebut”ujarnya.

Seperti yang disaksikan Humas Ende, saat ini karung plastik yang dipakai untuk memasukan beras dan sampel beras diambil pihak kepolisisan guna  dijadikan barang bukti untuk dilakukan penyelidikan. Sementara pengusaha toko akan dimintai keterangan terkait temuan tersebut. (Humas Ende/Helen Mei (eln)