Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Selasa, 14 April 2015

DI PASAR ENDE HARUS ADA TEMPAT KHUSUS PENJUALAN UBI NUABOSI



Mencermati kondisi pasar ubi kayu/singkong yang berlokasi di Pasar Ende sejak 2 dekade terakhir ini terlihat tidak ada pengaturan yang baik. Kesannya seolah-olah ubi kayu/singkong yg terpajang dan dijual itu sermuanya ditawarkan oleh penjualnya sebagai ubi Nuabosi.
Sebab ketika kita menanyakan pada penjual, pasti dikatakan ini ubi Nuabosi. Padahal kalau mau jujur dalam seikat ubi, hanya ada satu isi ubi Nuabosi.  Yang lainnya ubi dari samba atau daerah lainnya dalam Kecamatan Ende.

Mencampur-adukan ubi Nuabosi dengan ubi lainya berakibat pada menurunnya citra ubi Nuabosi dimata pembeli asal luar Ende sekaligus ada semacam kesan banyak penjual ubi di Ende menipu kalau ubinya dari Nuabosi.

Fakta lapangan ini diungkapkan oleh Anggota DPRD Propinsi NTT Yukundianus Lepa dalam suatu pembicaraannya dengan Humas Pemkab Ende, dikediamannya selasa (31/03/15).

“Coba anda ke Pasar Mbongawani dekat pinggiran pantai itu. Terlihat ada onggokan ubi kayu/singkong yg sudah terikat rapi dan masih basah/dibasahkan dengan air bercampur lumpur. Kita dengar tawaran dari sang penjual. Ini ubi Nuabosi pak. Asli dari Ndetundora. Kemudian kita terkecoh lalu membelinya dengan niat bisa menikmati cita rasa ubi Nuabosi ketika diolah di rumah. Eeeeeehhhh..ternyata setelah diolah dalam bentuk rebusan atau gorengan, rasanya pahit, tidak empuk malah buat pusing kalau makan kebanyakan” Tutur Yukun.

Dia menambahkan, ketudakjujuran para pedagang ubi ini telah menjadi semacam momok dikalangan pembeli ubi Nuabosi khususnya yang dikirim keluar Kabupaten Ende. Untuk mengantisipasi adanya kesan buruk serta menghindari image dikalangan masyarakat bahwa penjual ubi Nuabosi di  pasar Ende penipu maka Pemkab Ende sebaiknya mengambil langkah proaktif dengan memisahkan lokasi penjualan ubi Nuabosi dengan ubi atau singkong lainnya. Ini untuk menjaga keaslian dari ubi itu sendiri. “ Jadi Pemkab Ende harus bisa melihat realita ini dan mengambil langkah pengamanan ubi Nuabosi di pasar dengan cara memisahkan atau ubi Nuabosi dijual pada tempat tersendiri dan khusus sehingga pembeli akan merasa pasti ubi yang dibeli adalah asli dari Nuabosi” Ungkapnya bernada solusi.( .(Humas Pemkab Ende/ Helen Mey (eln)