Pencapaian Usia ke-72 tahun ini bagi RRI tentunya bukan perkara mudah. Hal ini mengingat persaingan dunia informasi terutama pada lembaga-lembaga penyiaran dari waktu ke waktu yang semakin kompetitif membutuhkan karyawan dan pegiat RRI yang tangguh dan handal sehingga tidak tertindas oleh persaingan dan kemajuan dunia penyiaran. Hal ini sudah dibuktikan oleh angkasawan-angksawan RRI sehingga sampai usia 72 ini RRI masih eksis dan bahkan semakin terdepan dalam pelayanan informasi kepada masyarakat pendengar.
Wakil Bupati Ende, Drs. H. Djafar H. Achmad, MM mengatakan ini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum. Johanes Vitalis Tote, SH pada acara Penyulutan Obor Tri Prasetya Radio Republik Indonesia dalam Rangka memperingati Hari Ulang tahun ke-72 RRI di Studio Multi Porpouse RRI Jln. Durian Senin (1/9).
Kehadiran RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik dengan berbagai inovasi yang dilakukan demikian Wabup Djafar Achmad, telah membuktikan secara nyata komitmen kuat dari seluruh komponen RRI untuk tetap eksis melayani masyarakat pendengar di seluruh wilayah nusantara termasuk masyarakat pendengar di Kabupaten Ende.
Jelasnya, Kehadiran RRI dengan beragam informasi yang selalu mengedepankan nilai-nilai edukasi setidaknya menjadi salah satu pilar pembangunan informasi yang memberikan pencerahan kepada masyarakat pendengar dengan informasi-informaksi aktual dan terpercaya.
Keberadaan RRI di tengah perkembangan informasi yang semakin pesat jelasnya lagi, membuktikan kalau RRI tetap menjaga eksistensinya sebagai saluran berita paling netral dengan mengedepankan informasi-informasi yang mendidik dan bermoral tentunya dengan suatu harapan agar masyarakat pendengarnya menjadi orang-orang berkarakter yang tidak mudah terjebak pada pesatnya informasi-informasi yang dapat merusak karakter dan menjadi sumber pemicu perpecahan.
(Humas Ende/ Helen Mei (eln))
Keberadaan RRI di tengah perkembangan informasi yang semakin pesat jelasnya lagi, membuktikan kalau RRI tetap menjaga eksistensinya sebagai saluran berita paling netral dengan mengedepankan informasi-informasi yang mendidik dan bermoral tentunya dengan suatu harapan agar masyarakat pendengarnya menjadi orang-orang berkarakter yang tidak mudah terjebak pada pesatnya informasi-informasi yang dapat merusak karakter dan menjadi sumber pemicu perpecahan.
(Humas Ende/ Helen Mei (eln))