Peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, memberikan kita pelajaran moral bahwa warisan terbaik para pahlawan bangsa bukanlah politik ketakutan melainkan politik haapan. Oleh karena itu pengalaman merebut dan mempertahankan kemerdekaan menunjukan betapa spirit perjuangan dan mental karakter kepahlawanan, sehingga peringatan hari pahlawan harus mampu menggali apinya bukan abunya saja. Penyataan ini disampaikan Mentri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya yang di bacakan Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W Petu, pada peringatan hari Pahlawan Tingkat Kabupaten Ende di Lapangan Pancasila Ende, Kamis, (10/11).
Dikatakan ibu mentri Khofifah, semangat kepahlawanan adalah adalah semangat persatuan dan kesatuan. “peringatan hari pahlawan harus mampu menggali apinya, bukan abunya. Dengan meminjam ungkapan Bung Karno, semangat kepahlawanan itu adalah semangat rela berjuang mati-matian dengan penuh idelaisme yang mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Semangat kepahlawanan adalah semangat persatuan, persatuan yang bulat-mutalk. Semangat kepahlawanan adalah semangat membentuk dan membangu Negara,”kata Khofifah.
Menurut Ibu Mentri Khofifah, dalam rangka mencapai perikehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, patriotism progresif, harus mengembangkan ketahanan bangsa untuk bisa mandiri dalam ekonomi, berdaulat dalam bidang politik dan berkepribadian dan kebudayaan. “sejalan dengan orientasi Trisakti, pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden H.M Jusuf Kalla, hadir dengan menawarkan VISI tranasformasi yakni Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong, maka visi itu telah memuat rumusan Sembilan agenda prioritas pemerintah kedepan yang disebutkan dalam Nawa Cita.
Disisi lain, momentum peringatan hari pahlawan 10 November 2016 dengan thema Satukan Langkah Untuk Negeri adalah suatu tekad dan ketulusan untuk bersama-sama saling bahu membahu dan dilandasi oleh makna dan nilai integritas, etos kerja dan gotong royong. “saya yakin bangsa Indonesia dapat mengatasi berbagai permasalahan yang melanda, dan dapat menjadi bangsa pemenang mampu bersaing dengan Negara dan bangsa lain. Tema ini juga mengandung pesan kepada kita semua untuk bersatu dalam kebersamaan dan kebersamaan dalam persatuan untuk mewujudkan cita-cita negeri yang kita cintai ini,”kata Ibu Mentri Khofifah.
Diharapkan, sebagai bangsa yang besar, bangsa yang harus menghargaijasa para pahlawannya, peringatan hari pahlawan mampu menumbuhkembangkan nilai-nilai kepahlawanan serta meningkatkan kecintaan kepada tanah air kita dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan hari pahlawan 10 November 2016 tingkat Kabupaten Ende, di meriahkan koor utama SMAK Muctiacha Ende, dengan alunan angklung arasemen khas guru-guru SMAK Muctiacha Ended an para suster CIJ Ende. Kegiatan juga di meriahkan Marcy Band SMK Negeri I Ende. Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W Petu, Wakil Bupati Ende, Drs. Haji Ahmad Djafar, Ketua DPRD Ende, Ir. Heribertus Wadhi, Forkompinda Ende, Ketua Pengadilan Negeri Ende, Pimpinan SKPD, Pimpinan BUMN,BUMD, Ketua Tim Penggerk PKK Kabupaten Ende, Tokoh Wanita, Tokoh Agama, Tokoh Masyrakat, Para Pelajar di Kota ENde dan sekitarnya, insane pers dan undangan lainnya. (roby-humas)