Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Selasa, 04 Oktober 2016

BANK INDONESIA ADAKAN SOSIALISASI CINTA RUPIAH

Bank Indonesia mengadakan sosialisasi cinta rupiah dan gemar menabung kepada siswa/i SMAK maupun SMK Syuradikara Ende, Rabu (28/9/2016) di Aula Koperasi Syuradikara Ende. Kegiatan sosialisasi cinta rupiah dan gemar menabung dilakukan atas kerjasama antara Bank Indonesia dengan Bank NTT Cabang Ende serta pihak Syuradikara Ende.

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT, Togar Sinaga ketika dikonfirmasi tentang kegiatan tersebut, mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pembekalan sedini mungkin agar  generasi muda mau mencintai rupiah dan gemar menabung.

“Kami datang bersama Bank NTT untuk memberikan pembekalan sedini mungkin bagi generasi muda agar mau mencintai rupiah dan gemar menabung karena dengan menabung memberikan pendidikan etika dan moral anak,”tegas Togar.

Kepada para siswa, Togar mengajak agar selalu mencintai uang rupiah dan juga gemar menabung karena apabila mencintai rupiah tidak saja berbicara melulu soal uang namun lebih pada identitas dan kehormatan bangsa. Selain itu mata uang rupiah akan semakin kuat apabila bangsa Indonesia sendiri mencintai mata uang rupiah dalam melakukan transaksi. 

Terkait dengan gerakan cinta rupiah, Ia menjelaskan bahwa pemerintah saat ini telah mewajibkan semua transaksi yang terjadi di negara Republik Indonesia agar menggunakan uang rupiah dan bagi yang menolak akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

”Saya berharap kepada para siswa/i  agar senantiasa rajin menabung tentunya menggunakan uang rupiah karena dengan menabung selain keselamatan uang bisa terjamin juga untuk menciptakan masa depan yang lebih baik,”harapnya.

Tentang iklim menabung di NTT, Togar mengatakan bahwa hal tersebut sudah semakin baik namun belum terlalu banyak jika dibandingkan dengan jumlah yang melakukan kredit. Itu artinya yang ada selama ini masih didatangkan dari luar NTT. (ria Humas Setda Ende)