Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Senin, 15 Juni 2015

KAKAO KOMODITAS UNGGULAN ENDE



Komoditas kakao merupakan satu dari tujuh komoditas unggulan daerah Kabupaten Ende.  Penetapan Kakao sebagai komoditas unggulan daerah ini  tersaji dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2014-2015.

Bupati Ende, Marselinus Y. W. Petu menyampaikan ini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Ende, Martinus Satbhan pada kegiatan Sinkronisasi Program Milllenium Challenge Account Indonesia (MCA-I) di Aula Hotel Grand Wisata Jln. Kelimutu ( Kamis, 10/6/15)

Menurut Bupati  Marsel, indicator meningkatnya produksi tanaman Kakao yang diintervensi melalui program peningkatan produksi perkebunan dan peningkatan penerapan teknologi perkebunan merupakan ukuran kinerja utama dalam lima tahunan dimaksud.

Daya dukung dari pihak  Millenium Challenge Account Indonesia (MCA-I) untuk menyiapkan sejumlah dana dalam menumbuhkembangkan komoditas kakao, kata Bupati, tentunya akan memberikan spirit dan keyakinan bahwa indicator produktivitas tanaman Kakao akan tercapai sesuai presentase pada periode akhir RPJMD Kabupaten Ende.

Bupati mengakui, perkembangan komoditas Kakao di daerahpun juga berhadapan dengan beragam masalah, sekalipun intervensi untuk meningkatkan produktivitas komoditas kakao telah disediakan melalui pembiayaan APBD Kabupaten Ende maupun pemerintah pusat melalui Gernas Kakao.

Ia menuturkan, permasalahan teknis lapangan  antara lain belum maksimalnya perhatian petani sejak pemilihan bibit tanaman   sampai pada budidaya tanaman maupun pendampingan yang belum memadai  dari SKPD teknis sehingga produktivitasnya belum menunjukan hasil yang signifikan. “Memang harus kita akui, dalam mengembangkan komoditas kakao di wilayah kita ini banyak sekali masalah yang kita hadapi, salah satu permasalahan kita bahwa belum maksimalnya perhatian petani Kakao kita sejak pemilihan bibit sampai pada budidaya tanaman , selain itu pendampingan SKPD terkait belum memadai juga menjadi persoalan kita sehingga sampai saat ini produktivitas kakao kita belum menunjukan hasil yang signifikan”ujarnya.

Ia juga menjelaskan, selama ini lembaga Swis Contact dengan kekuatan pendampingan teknis dan memiliki jejaring pasar  telah melakukan pendampingan kepada petani  dalam upaya mengatasi  permasalahan penanganan komoditas kakao di Ende. Pendampingan  yang diberikan lembaga ini dengan membantu memberikan edukasi dan pemahaman kepada petani bahwa kakao meupakan salah satu pasar komoditas dunia.

Keberpihakkan Swiscontact yang  sangat dirasakan petani tambahnya lagi,  ketika berhasil memfasilitasi komoditas kakao sesuai kualitas. Kesempatan tersebut telah mendorong petani kakao untuk memperbaiki dan menghasilkan nilai jual sesuai tuntutan pasar. Tetapi kondisi tersebut tidak berlangsung lama.

Kehadiran MCA-I ini selain merupakan jawaban atas kerinduan petani kakao juga membawa angin segar bagi pemerintah daerah, karena dari berbagai diskusi yang telah diikuti pemerintah daerah, bahwa adanya jaminan dari pihak program untuk memfasilitasi pendampingan teknis budidaya dan pemasaran komoditas Kakao yang dihasilkan petani. (Humas Ende/Helen Mei (eln) ).