“Dalam kurun waktu selama 2 tahun 2014 dan 2015, dibawah kepemimpinan saya dengan Bupati Marsel Petu, kami telah melakukan berbagai kegiatan berkaitan dengan pembangunan sektor kehutanan” Ujar Wakil Bupati Ende, Drs Djafar Achmad pada saat pembukaan Penyuluhan Hukum Kehutanan di Aula Kantor Camat Ende, Rabu (13/4/2016).
Selain bantuan anakan demikian Wabup Djafar, juga dilaksanakan pembangunan sumur resapan sebanyak 7 unit dengan kapasitas tampung air sebanyak 18 meter kubik per- unit . Sumur resapan ini menurut Wabup, dibuat untuk skala rumah tangga, berguna untuk mengurangi genangan air di permukaan tanah dan menambah kandungan air tanah.
Kegiatan lainnya, kata Wabup Djafar adalah, reboisasi hutan produksi seluas 20 hektar di desa Nua Ja Kecamatan Ende, dengan jenis tanaman jati putih, mahoni dan cengkeh sebanayak 12.000 anakan, Reboisasi cendana seluas 10 hektar di desa Manulondo Kecamatan Ndona, dengan jenis tanaman cendana sebanyak 6.000 anakan serta Pengembangan hutan rakyat seluas 10 hektar di desa Detuena Kecamatan Kelimutu, untuk 8.000 anakan dengan jenis tanaman mahoni, jati putih, cendana, dan cengkeh.
Sementara itu di tahun 2016,lanjutnya juga dilaksanakan kegiatan berupa reboisasi hutan produksi seluas 5 hektar di desa Nua Ja Kecamatan Ende dengan target jumlah anakan sebanyak 5.500 anakan dan pengembangan hutan rakyat seluas 5 hektar di desa Watunggere Kecamatan Detukeli dengan target jumlah anakan sebanyak 2.000 anakan serta bantuan anakan melalui kegiatan penghijauan lingkungan dengan sasaran 40 desa. Jenis anakannya seperti anakan mahoni, jabon, jati putih, flamboyan , kemiri dan sengon dengan target jumlah anakan sebanyak 41.900 anakan.
Wabub Djafar merasa bangga atas semakin meningkatnya peran serta masyarakat pada kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan dengan disediakannya berbagai macam anakan seperti anakan mahoni, cendana, gaharu, wala, sengon, jati lokal, mundi dan pengembangan hasil hutan bukan kayu cendana.
”Dari kegiatan yang sudah dan akan dilaksanakan ini menunjukkan adanya penigkatan di tahun 2016 ini yaitu sebanyak 65 persen dari tahun sebelumnya dengan jumlah anakan kayu- kayuan sebanyak 156.740 anakan,”ujar Wabup Djafar. (ria/humas)