Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakam oleh Pemerintah Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya karena pada dasarnya sehat itu adalah hak setiap orang.
Pejabat Sementara (PjS) Bupati Ende, Drs. Obaldus Toda, MM mengatakan ini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Sekda Bidang Pemerintah Kabupaten Ende Kornelis Wara, S. Sos di aula pertemuan Hotel Flores Mandiri Jln. Anggrek Rabu (28/3).
Menyikapi ini maka Pemerintah Kabupaten Ende, demikian PjS Bupati Os Toda menempatkan sektor kesehatan sebagai salah satu dari tiga program strategis yang menjadi prioritas pemenuhannya. Hal ini tentunya berangkat dari pemikiran bahwa ketika masyarakat sehat maka masyarakat akan menjadi agen pembangunan yang handal dan berkualitas.
Menyikapi ini maka Pemerintah Kabupaten Ende, demikian PjS Bupati Os Toda menempatkan sektor kesehatan sebagai salah satu dari tiga program strategis yang menjadi prioritas pemenuhannya. Hal ini tentunya berangkat dari pemikiran bahwa ketika masyarakat sehat maka masyarakat akan menjadi agen pembangunan yang handal dan berkualitas.
Os Toda mengatakan dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, perlu adanya kesinambungan antara upaya lintas sektor. Karena perlu dipahami Dinas Kesehatan tidak bisa bekerja sendiri tetapi butuh dukungan dari semua komponen masyarakat di wilayah ini. Dia mengakui salah satu persoalan bidang kesehatan di Kabupaten Ende adalah masih tingginya angka prevalensi kecacingan pada anak balita dan usia sekolah dasar.
Menurutnya, masih tingginya prevalensi kecacingan di wilayah ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain upaya pemberantasannya tidak kuat dan komitmen pemerintah yang masih kurang.
Mencermati masalah ini menurutnya lagi, pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Kesehatan RI melaksanakan pemberian obat pencegahan massal (POPM) Kecacingan pada anak usia 1 sampai dengan 12 tahun di seluruh wilayah Kabupaten Ende pada bulan Pebruari dan Agustus.
Sementara itu panitia penyelenggara dalam laporannya yang disampaikan ketuanya Sislaus Bendu, SKM Kepala Bidang P2P pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ende mengatakan tujuan dilaksanakan kegiatan ini selain memberikan informasi tentang program dan kebijakan penyakit kecacingan juga untuk memperoleh dukungan dari lintas program dan lintas sektor dalam pelaksanaan POPM Kecacingan di Kabupaten Ende.(Humas Ende/Helen Mei (eln)).
Menurutnya, masih tingginya prevalensi kecacingan di wilayah ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain upaya pemberantasannya tidak kuat dan komitmen pemerintah yang masih kurang.
Mencermati masalah ini menurutnya lagi, pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Kesehatan RI melaksanakan pemberian obat pencegahan massal (POPM) Kecacingan pada anak usia 1 sampai dengan 12 tahun di seluruh wilayah Kabupaten Ende pada bulan Pebruari dan Agustus.
Sementara itu panitia penyelenggara dalam laporannya yang disampaikan ketuanya Sislaus Bendu, SKM Kepala Bidang P2P pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ende mengatakan tujuan dilaksanakan kegiatan ini selain memberikan informasi tentang program dan kebijakan penyakit kecacingan juga untuk memperoleh dukungan dari lintas program dan lintas sektor dalam pelaksanaan POPM Kecacingan di Kabupaten Ende.(Humas Ende/Helen Mei (eln)).