Headline

.

  • MOHON MAAF BLOG HUMAS ENDE SUDAH GANTI ALAMAT BLOG..SILAKAN KUNJUNGI BLOG HUMAS PROTOKOL YANG BARU DENGAN ALAMAT : (KLIK GAMBAR) https://humasprotokolende.blogspot.com

Jumat, 21 Agustus 2015

PAGELARAN SENI BUDAYA KENANG KEKAYAAN TRADISI

Pagelaran Seni Budaya dan pelaksanaan Expo Kelimutu yang merupakan  salah satu agenda kegiatan dalam rangkaian penyelenggaraan se-Pekan Pesta Danau Kelimutu Tahun 2015 masyarakat seni dihantar ke dalam suasana masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang.

Bupati Ende, Marselinus Y. W. Petu menyampaikan ini saat membuka kegiatan Pagelaran Seni Budaya dan Pelaksanaan Expo Kelimutu di Taman Permenungan Bung Karno (Senin,10/8)

Menurut Bupati Marsel Petu, melalui atraksi yang lahir dari proses ekspresi dan  kreasi seniman masa kini masyarakat akan menyaksikan kesehariannya sambil berupaya terus meneropong ke masa depan.

Sebuah karya seni budaya bersumber atau terinspirasi pada penghayatan terhadap realitas sehingga seyogyanya sebuah karya seni  yang berkualitas harus mampu menghantar orang atau penikmat seni pada penghayatan terhadap realitas kehidupan.

Mengutip ungkapan Latin yang digagaskan oleh Plato dan Aristoteles pada abad ke-4 sebelum masehi yakni seni adalah tiruan terhadap alam, menurut bupati adagium ini kiranya yang mendasari pemikiran bahwa alam dan segala sesuatu yang ada di dalamnya pada hakekatnya indah dan merupakan sumber estetika.

Gagasan kedua filsuf Yunani tersebut,kata Bupati menjadi dasar pemikiran bagi masyarakat untuk bagaimana mengembangkan seni budaya Kabupaten Ende sekarang dan ke masa depan, yakni terkait dengan bagaimana mengemas produk  seni budaya yang berorientasi pada realitas kelokalan, bagaimana menghasilkan karya seni yang berorientasi pada ralitas fisik/georafis, demograis dan dari aspek keseharian masyarakat berupa kebiasaan, cara hidup,  serta  profesi/pekerjaan. 

Kata Bupati, apabila alur pemikiran ini dituruti maka akan menghasilkan produk seni budaya daerah yang unik, dan berbasis pada karaker lokal masyarakat. Ia berharap kepada para pelaku seni untuk terus berkarya, tekun dan ulet sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas profesi yan dilakoni.

“Jadilah seniman yang dapat menghidupkan seni budaya, karena ketika hidup diisi dengan karya dan talenta dikembangkan secara positif niscaya kita telah memiliki nilai dan berarti bagi sesama”, ujarnya. (Humas Ende/Helen Mey (eln))