Percepatan Pengaturan Rencana Rinci Tata Ruang Kota
diharapkan dapat menjadi alat bagi semua stakeholder untuk mengendalikan mutu
Pembangunan dan menjaga keseimbangan pemanfaatan ruang agar tercapai tujuan
pembangunan berkelanjutan.
Bupati Ende, Ir. Marselinus Y. W. Petu menegaskan hal ini
dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten
Ende, Dr. dr. Agustinus Gadja Ngasu, M.Kes saat membuka kegiatan Focus Group
Discussion I Penyusunan Materi Teknis Rencana Detail Kawasan Perkotaan
Nangapanda di aula hotel Grand Wisata Jln. Kelimutu Kamis (23/5).
Bupati Marsel Petu mengatakan, percepatan Pengaturan Rencana
Rinci Tata Ruang Kota ini guna menjawabi dinamika pembangunan di kabupaten Ende
yang menuntut semua stakeholder untuk mengatur distribusi fungsi ruang melalui
pengaturan Rencana Detail Kawasan Perkotaan dan Rencana Kawasan Strategis.
Jelas Bupati Marsel, saat ini kabupaten Ende membutuhkan
investasi multi sektor guna mempercepat pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga
kerja, alih teknologi serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Oleh karena itu Bupati berharap, dalam penyusunan materi
teknis Rencana Detail perkotaan Nangapanda ini, hendaklah dapat dituangkan ide
besar Marsel-Jafar untuk membangun desa menata kota dengan selalu mengacu pada
arahan Perda RTRW Kabupaten Ende.
Dr. Agustomi Masik, M. Dev.pig/ plg Kasubit Pembinaan
Wilayah 2 Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang & Pemanfaatan Ruang
Daerah, Kementrian ATR/ BPN saat menyampaikan arahannya mengatakan sesuatu pengamatannya
setelah beberapa kali mengunjungi kabupaten Ende, hal mendasar yang ia dapati
adalah pertumbuhan dan percepatan pembangunan yang luar biasa dan tinggi.
Salah satu indikatornya adalah nilai jual tanah yang tinggi
serta dukungan infrastruktur yang terus meningkat dan memadai. Ia menyambut baik kinerja pemerintah kabupaten Ende yang
telah menyediakan perda RTRW. Apabila sebelumnya Perda RTRW lebih bersifat gambaran umum
maka untuk saat ini Perda RTRW ini harus lebih rinci terkait model bangunan,
biaya juga lokasinya sehingga semuanya lebih jelas dan tidak mengambang.(Humas Ende/ Helen Mei (eln))